VIRAL BERITA - Fenomena bahasa gaul di media sosial semakin mencengangkan dengan munculnya kata "core" sebagai bintang baru yang sedang viral. Tidak hanya sekedar istilah asing, core telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia maya, terutama di platform seperti TikTok dan platform X yang dahulu dikenal sebagai Twitter. Apa sebenarnya makna di balik kata ini yang begitu ramai diperbincangkan?
Di dunia maya, kata "core" menjadi senjata ampuh bagi para pengguna untuk merangkai judul konten yang menghadirkan potongan-potongan foto atau video dalam satu tema tertentu. Misalnya, dalam lingkungan TikTok, kita sering menemukan judul "Lebaran Core", yang di dalamnya berisi kumpulan momen-momen menyenangkan selama perayaan Lebaran. Tak hanya itu, "core" juga sering digunakan untuk menamai konten yang berisi kumpulan foto atau video dari seorang tokoh terkenal, misalnya "Budi Core" yang memuat potret-potret Budi dalam berbagai keseruannya.
Namun, jangan terjebak dalam makna harfiah kata "core" seperti yang mungkin kita temukan di kamus bahasa Inggris. Dalam ranah media sosial, maknanya jauh lebih beragam dan menggelitik. Sebagai kata gaul, "core" merujuk pada sesuatu yang "tersegmentasi", bisa berupa ketertarikan atau suasana tertentu. Sebagai contoh, seseorang yang sangat menyukai benda-benda bernuansa bunga akan disebut sebagai "flowercore", atau penggemar gaya berpakaian dari seorang artis seperti Harry Styles akan dijuluki "Harry Styles-core".
Namun, di sisi lain, ada juga makna "core" yang lebih spesifik dan banyak digunakan oleh warganet Indonesia. Menurut beberapa postingan, "core" mengacu pada momen-momen penting atau konyol dalam suatu peristiwa. Tak heran jika kita melihat begitu banyak video yang berisi potongan-potongan foto atau video lucu dari momen-momen seperti Lebaran.
Jadi, dalam kesimpulannya, "core" bukan hanya sekedar kata asing, melainkan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari bahasa gaul di media sosial, memperkaya ekspresi dan kreasi para penggunanya.